Desa Blang, Kampung Semangka

Kring..kring... “halo, assalamualaikum pak Ihsan peuhaba?” Sapa ku begitu tau kalau yang menghubungi adalah Ihsan teman lama ku di kampung.

“Haba get pak Akmal pajan neuwoe u gampong nyoe Boh Timon ka panen, munye na neuwoe neu pegah beh! ngat tajak pajoh boh Timon, kali nyoe Alhamdulillah na raseuki”.

Begitulah kira-kira penggalan percakapan dalam Bahasa Aceh via hp antara aku dengan Ihsan. Kami saling menyapa “Pak” sekedar candaan karena Ihsan seorang guru. Dia balas memanggil ku dengan sebutan Pak juga.

Kami sudah berteman sejak duduk di bangku SMP dan seperguruan “haah. seperguruan? Sekayak perguruan pencak silat saja, hehehe” seperguruan pengajian di pesantren dulu maksudnya hehe.

Timon Apel siap di ekspor ke luar daerah

Boh Timon (Mentimun). Dalam konteks Bahasa Aceh adalah semua jenis timun-timunan. Semangka pun dalam Bahasa Aceh disebut Boh Timon. Boh Timon banyak jenis dan namanya. Diantaranya Timon Apel, Timon phang, Timon Bruek (semangka), Timon Wah atau Timon Masak atau Pancuri Saka, (Timun Suri). Kata Pancuri saka artinya adalah pencuri gula. Kok timun pencuri gula? Ya itulah sebutan. Karena untuk makan jenis timun ini enaknya dengan meleburkan gula kedalamnya. Jadi menghabiskan gula makanya disebut pancuri saka.

Setiap kali panen semangka. Ihsan tak lupa mengabari ku untuk berkenan berkunjung ke kebun yang dikelolanya. Jika pulang kampung pasti aku menyempatkan diri untuk berjumpa Ihsan sekedar bertanya kabar dan sharing-sharing pengalaman.

Beberapa minggu yang lalu aku pulang kampung.  Kebetulan sedang panen semangka dan Timun Apel di desa Blang kampungnya Ihsan. Desa Blang adalah tetangga kampung ku jaraknya sekitar sepuluh menit perjalanan dari kampung ku kalau mengendarai motor. Begitu dekatkan? Walaupun dekat tetap saja tetangga kampung, hehe.

Semangka muda tunggu panen beberapa hari lagi

Aku sebut Kampung Semangka karena menurutku Desa Blang adalah desa paling produktif dalam menghasilkan semangka. Setiap tahunnya sehabis panen padi. Lahan sawah dimanfaatkan masyarakat untuk menanam semangka dan jenis tanaman palawija lainnya. Hampir semua pemuda desa tersebut berpartisipasi untuk meramaikan semaraknya musim tanam Semangka.

Bagi ku suatu kebanggaan tersendiri jika melewati desa satu ini. Karena banyak pondok tempat penimbunan Semangka sebelum diangkut keluar daerah oleh pembeli. Apalagi saat musim panen semangka. Aku sering ditawarkan semangka gratis dari Ihsan Alhamdulillah.

“Preh ata pre sabe. Malee teuh hahaha”. Terimakasih banyak Pak Ihsan.

Alhamdulillah salah satu Semangka hasil panen Ihsan seberat 9,4 Kg

Selain semangka. Masyarakat disini juga menanam Boh Timon Apel. Begitu sebutan kami untuk jenis timun satu ini. Timon Apel buahnya mirip Apel berwana putih kekuning-kuningan. Namun rasa dan wanginya kolaborasi antara  wangi dan rasa Melon dan Timun Suri. Lumayan enak sih. Hingga aku sendiri lebih mengidolakan timun jenis ini karena manis dan wanginya bikin gak tahan sodara-sodara. Mau coba? Silakan kunjungi penjual buah di beberapa tempat di Banda Aceh sudah tersedia atau langsung saja ke Besa Blang.

Kalau saja ada teman-teman yang mau belajar cara menanam timun jenis ini. Warga di sana pun cukup ramah dan bersahabat pada tamu yang hendak belajar menanam Semangka. Dari penuturan Ihsan menanam timun jenis ini lebih menguntungkan karena perawatan yang mudah dan berbuah banyak. Harga jualnya pun termasuk lumayan.

Timon Apel dari pak Ihsan thanks Pak Ihsan semoga kedepan berbuah lebih banyak. Jangan lupa kabari saat panen tiba."mita pre saja-saja", hehehe

Desa  Blang terletak di Kecamatan Mila Kabupaten Pidie termasuk ke dalam wilayah Kemukiman Metareum Jalan Kp. Aree-Lala jaraknya kurang lebih 15 KM dari kota Sigli ke pedalaman kabupaten Pidie.

 Asoe dalam (Isi Dalam) Timon Apel rasa biji manis dan wangi

 Asoe dalam (Isi Dalam) Timon Apel