Posts

Showing posts from June, 2014

Pencuri Itu Kambing

Image
Malam itu aku tidur lebih cepat, biasanya aku tidur jam 12.00 WIB. Entah kenapa malam itu aku tidur jam 09.00 WIB. Di luar  rintik hujan gerimis masih terdengar jatuh mengenai lembaran seng disamping kamar ku. Hawa dingin nan sunyi membuat godaan untuk tidur semakin menjadi, mata pun tidak bisa diajak kompromi dan akhirnya, yakk . Aku tidur. Biasanya aku tidur kamar lantai dua. Malam ini saking nggak tahan lagi karena mengantuk aku tidur di kamar bawah saja. Terlalu berat untuk naik lantai dua, lagi pula sepupuku pun tidak datang hari ini, biasanya mereka datang pada akhir pekan untuk kuliah. Kumatikan lampu, kutarik selimut seadanya. Tidak menunggu  lama akhirnya aku terlelap, zzzz...zzzz...zzzz...

Pacaran Kok Kaya Gini?

Image
Ini Sabtu malam, seperti biasa aku chek beranda fb sekedar check update status teman. Beberapa update tentang pacar, beberapa lagi tentang capres yang sedang heboh-hebohnya berkampanye dan beberapa lagi anak alay dengan status yang alaynya tentang cinta-cintaan, kangen-kangenan, cayang-cayangan, p okoknya tentang entah apalah yang sejenisnya. Pemandangan itu sedikit mengganggu layar beranda  karena merasa nggak suka banget dengan alay aku mecoba acuh. Kulewatkan saja yang begitu-begituan karena aku pun nggak ngerti apa yang ditulis. "Ah. Apa ini status nggak berbobot". Ujarku

Wisata Aceh, Lhok Mata Ie Part Two

Image
Setahun berlalu kami ke Lhok Mata Ie . Dengan melalui medan yang berat dan mangambil risiko yang besar kami tetap bertekat pada saat itu. Setahun kemudian kerinduan akan kedamaian yang jauh dari hiruk-pikuk keramaian itu muncul kembali. Istilahnya tak dapat dibendung lagi. Dibendung?, memangnya banjir, hehe. Kisahnya juga hampir sama seperti tahun lalu. Tapi kali ini Riza yang mengajak. Dia tiap kali jumpa pasti yang dia bicarakan adalah ke Lhok Mata Ie mengingat kami sudah satu tahun tidak ke sana. Kalau saya asalkan di ajak ya.  Yes Man saja. Tidak pikir panjang asalkan tidak ada kegiatan lain yang mendesak.

Wisata Aceh Lhok Mata Ie. Pantai Indah yang Terselubung

Image
Tanggal 6 Juni 2010. Adalah masa dimana aku sedang menyiapkan skripsi dan betul-betul sedang dalam keadaan pikiran yang buntu. Karena saat itu ketua jurusan kampus menyarankan untuk menggantikan judul dan model penelitian ku. Karena topik yang aku teliti rupanya hampir sama dengan penelitian orang lain. Sedangkan aku sudah menyelesaikan proposal ku sudah sampai ke Bab Tiga. Sehingga mau tidak mau aku terpaksa harus mengusulkan judul proposal yang baru. Ini membutuhkan waktu lumayan lama karena harus ada referensi seperti jurnal terkait penelitian sebelumnya dan buku-buku. Bayangkan aku disarankan untuk memakai model yang sama sekali belum aku pahami. Namun itu semua masa lalu yang menjadikan suatu pembelajaran yang sangat berarti dengan pergantian judul dan model penelitian tersebut. Aku mendapatkan yang sama sekali ilmu baru. Alhamdulillah sekali.

Desa Blang, Kampung Semangka

Image
Kring..kring... “ halo, assalamualaikum pak Ihsan peuhaba? ” Sapa ku begitu tau kalau yang menghubungi adalah Ihsan teman lama ku di kampung. “ Haba get pak Akmal pajan neuwoe u gampong nyoe Boh Timon ka panen, munye na neuwoe neu pegah beh! ngat tajak pajoh boh Timon, kali nyoe Alhamdulillah na raseuki ”. Begitulah kira-kira penggalan percakapan dalam Bahasa Aceh via hp antara aku dengan Ihsan. Kami saling menyapa “Pak” sekedar candaan karena Ihsan seorang guru. Dia balas memanggil ku dengan sebutan Pak juga. Kami sudah berteman sejak duduk di bangku SMP dan seperguruan “haah. seperguruan? Sekayak perguruan pencak silat saja, hehehe ” seperguruan pengajian di pesantren dulu maksudnya hehe.

Bahasa Aceh (Semeuseup bukan Semeuseut)

Image
Bahasa Aceh memang kaya istilah dari sekian banyak istilah saya mencoba membahas tentang satu kata yang sangat sensitif untuk dilakukan dan terjadi maka kemungkinan akan terjadi kontak fisik dengan lawan bicara, Seumeuseup berati mencaci-maki atau mencerca dibeberapa daerah mengatakan dengan sebutan Teumeunak (mencaci) atau tenak (caci) bukan cacing ya...hehe

Seumeuseut dan Amak

Image
Ini cerita jaman. Dimana kami masih duduk di bangku SD. Saat musim kemarau datang antara bulan Mei sampai bulan Juli itu merupakan masa puncak kegembiraan kami. Anak-anak desa menghabiskan waktu sepulangnya dari sekolah berpesta pora dalam paya (rawa-rawa). Biasanya antara bulan Mei sampai Juli itu adalah masa menyusutnya debit air di Paloh Lhok. Paloh Lhok nama paya kampung kami yang terletak ditengah-tengah perkampungan. Luasnya sekitaran lima hektaran saja.