Tips Saat Evakuasi Bencana Alam


Evakuasi bencana biasanya penuh sesak dengan orang  di jalanan sehingga menyebabkan kemacetan parah yang dapat menghambat proses evakuasi. Jika kita melihat di Amerika setiap tahun ratusan orang melakukan evakuasi akibat angin badai. Terutama masyarakat Amerika yang bermukim di wilayah pesisir pantai. Angin badai yang kerap terjadi memaksa sebagian warga Amerika untuk  meninggalkan rumahnya setiap tahun. Oleh karena itu sangat perlu adanya suatu penataan kota dan jalur evakuasi yang dapat mengurangi risiko bencana.

Pengalaman pada bencana tsunami tahun 2004 di Aceh banyak orang yang menjadi korban tsunami akibat dari terjebak dalam kemacetan parah. Banyak dari masyarakat pada waktu itu menyelamatkan diri dengan menggunakan mobil sehingga terjebak kemacetan yang selanjutnya ditelan ombak tsunami.

Tips Saat Evakuasi Bencana Alam
Gempa Aceh pada tahun 2008 berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) yang berpuasat di Seumeulu cukup membuat masyarakat aceh panik. Walaupun tidak terjadi tsunami saat itu hampir seluruh penduduk Aceh khusunya yang berada wilayah pesisir tumpah kejalanan untuk melakukan evakuasi dari tempat tinggalnya ke daerah yang lebih tinggi.

Gempa dengan kekuatan 7,3 SR yang terjadi di dasar lautan sangat berpotensi tsunami. Bisa dibayangkan apa yang terjadi ketika jalanan dipenuhi dengan masyarakat pastinya macet dan kepanikan sehingga kalau pun terjadi tsunami akan berpotensi menimbulkan sangat banyak korban jiwa.

seperti kita tahu bencana kadang-kadang datang tanpa terduga dan sangat mendadak maka karena itu sangat perlu setiap individu memiliki pengetahuan tentang evakuasi bencana. ketika banyak masyarakat berhamburan keluar rumah dan memenuhi jalan maka pihak pemerintah atau instansi terkait perlu memberikan informasi akurat dan menuntun masyarakat menjauh dari zona bahaya. sampai saat ini menjauhi dari puast kejadian alam seperti gelombang tsunami dan letusan gunung api masih menjadi langkah satu-satunya untuk menyelamatkan diri.

Proses penyelamatan diri butuh informasi dan penuntun arah evakuasi yang jelas agar risiko bencana dapat dikurangi. Berikut beberapa penuntun evakuasi yang dapat diikuti saat proses evakuasi bencana:

1.Sebaiknya tentukan tempat berkumpul dengan keluarga sebelum melakukan evakuasi untuk menghindari terjadinya kemungkinan terpisahnya diantara salah satu anggota keluarga anda. Buat perencanaan yang mantang sebelum terjadinya bencana.

2.Ikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan jika anda menggunakan jalan pintas maka anda harus pastikan kalau jalur alternatif tersebut tidak ditutup. Biasanya jika terjadi bencana sering kali banyak jalan pintas atau alternatif ditutup untuk mengarahkan masyarakat ke arah jalur evakuasi utama.

3.Hindari kemacetan di jembatan jika memang terjadi usahakan anda tidak berada di jembatan tersebut. Karena kelabihan muatan sangat berpotensi terjadinya ambruk. Juga hindari jangan sampai anda menerobos sungai apalagi menerobos banjir.

4.Jika anda tidak memiliki mobil untuk evakuasi maka anda perlu menyusun rencana bersama keluarga anda. Kemana, dengan apa anda akan melakukan evakuasi dan memilih jalur yang aman ke tempat yang aman tentunya.

5.Bawa sekalian perlengkapan darurat anda. Anda harus punya alasan yang kuat untuk meningglakan perlengkapan penting anda. Emergency Kit sangat anda butuhkan di tempat tujuan evakuasi anda.

6.Ikuti instruktur yang mengarah anda ke daerah evakuasi. Dengarkan dengan baik apa yang diperintahkan karena pihak otoritas tentang evakuasi telah terlebih dahulu mendeteksi bencana dan arah evakuasi yang efektif.

Demikianlah beberapa langkah alternatif yang dapat anda lakukan pada saat terjadinya bencana. Terimakasih telah berkunjung ke blog ini semoga kita semua terhindar dari bahaya bencana.

Ilustrasi





Comments

Popular posts from this blog

Desa Blang, Kampung Semangka

Sepuluh Gunung Api Meletus Paling Dasyat Di Indonesia

Hantu Aceh Berdasarkan Tempat