Curhatan Si Penghayal

Kali ini saya hanya menulis beberapa kata saja yang saya sebut dengan "Curhatan si Penghayal", curhat ini tidak terlalu banyak tetapi akan lumayan banyak buat orang malas baca. Saya yakin teman-teman adalah salah satu yang mania baca. Saya tidak menyebut kutu buku karena kutu itu kecil dan suka makan buku bukan membacanya.

Curhatan Si Penghayal


Orang yang suka baca adalah bakal menjadi orang besar dan saya yakin itu. Sepertinya teman-teman juga sebagian sependapat. Seperti saya sampaikan pada biodata, saya hanya menulis saat saya kesal dan teman-teman bisa merasakan sedikit gambaran perasaan saya saat ini.

Well, sebenarnya beberapa hari terakhir saya sedang kesal.  Pertama kesal pada diri saya sendiri yang sampai sekarang masih terkungkung sebagai orang yang kurang kreatif, kurang inisiatif dan kurang inovatiif, setidaknya menurut saya sih begitu.

Padahal niat dan harapan saya untuk menjadi orang yang termasuk dalam ketiga kriteria tersebut sudah saya cetuskan beriringan dengan program mantan presiden SBY pada tahun 2010 yang telah mencetuskan program peningkatan dan target ekonomi indonesia tahun 2025 dengan program andalannya MasterPlan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan pembentukan Komite Inovasi Indonesia (KIN). Presiden kita itu bermaksud menjadikan indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan target peningkatan pendapatan perkapita dari 3000 dolar tahun 2010 menjadi 16.000 dolar pada tahun 2015.

Menjadikan setiap orang indonesia berinovasi dan kreatif agar mencapai kemajuan hidup dan akan mendorong negara ini menjadi negara maju. Sayangnya program tersebut sudah tidak terdengar lagi sayup-sayupnya sampai sekrang.  Baiklah saya sudah mulai menulis entah kemana. Bukan itu yang mau ingin saya sampaikan. Sebenarnya saya ingin menjadi orang yang termasuk dalam program tersebut namun belum mencapai tahapnya barangkali.

Baiklah saat ini saya hanya ingin menyampaikan kalau saya sedang kesal berat.

Pertama, karena sampai saat ini saya masih sulit bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan saya termasuk dengan teman-teman saya. Saya merasa sekarang menjadi orang yang sangat kaku dan seperti sedikit seperti robot.

Kondisi itu membuat saya tidak mudah berkembang dalam hal sosialisasi sehingga sulit membangun sebuah bisnis atau mandapatkan asas manfaat silaturrahmi yang sudah pasti akan mendatangkan lebih banyak rejeki. Bukankah begitu teman-teman?

Kedua, Saat masa kuliah dulu saya sangat ingin membuka usaha. Ingat kata “ingin” dan itu terus terbesit dalam hati saya sampai sekarang. Saya tidak melakukannya sampai saya menulis kekesalan saya ini. Akhirnya saya menjadi gagal dan belum juga menjadi orang yang kreatif, apalagi inovatif, apalagi maju. tetapi jangan salah saya masih mau belajar dan berubah (Setidaknya masih ingin).

Ketiga, Saya memang hobi baca. Tidak ada satu katapun yang ingin saya lewatkan untuk saya baca. Apalagi sebuah kalimat yang menarik (Ingat kata Ingin). Yang satu ini memang saya lakukan dan bahkan saya tidak ingin melewatkan satu huruf pun walaupun itu hanya papan alamat jalan dan anehnya saya melas membaca kedua kali untuk satu buku.

Akhirnya apa yang terjadi? Saya baca tidak banyak yang saya dapatkan karena seperti angin lalu. Namun saya bersyukur karena saya hobi baca setidaknya saya tau sedikit hanya sekedar tau saja ya. daripada tidak tahu coba?

Keempat, saya juga ingin menjadi penulis handal (ingat juga kata ingin dan kata handal). Hal ini juga saya lakukan. Saya menulis tetapi belum ahli itu saya anggap karena proses belajar. Sampai saat ini saya belum juga menjadi penulis handal menurut saya. Dari dulu saya sudah “ingin” menjadi penulis handal namun belum satupun novel atau buku yang saya hasilkan.

Meskipun sejak SMA saya sudah menulis sebuah novel karya terhebat saya (Menurut saya hebat) walaupun saat membacanya kembali saya menjadi geli tertawa sendiri dan sangat lucu (menurut saya). Lucu bukan mengenai Isi tulisannya tetapi gaya tulisan dan bahasa yang sangat gimana gtu. Akhirnya saya membuat kesalahan besar dengan merobeknya karena malu pada diri saya sendiri dengan apa yang saya tulis saat itu dan sekarang saya menyesal telah menghancurkan karya terbaik saya.

kelima, saya juga dulu “ingin” menjadi seorang artis. Ini lucu setidaknya menurut saya ini lucu karena saya tidak suka musik, tidak suka sinetron, tidak suka nyanyi, tidak suka peran apalagi menjadi bintang film, dan keinginan ini menurut saya terlalu berlebihan kalau diposisikan kondisi orang seperti saya. Akhirnya saya hanya menjadi penghayal ulung yang tidak pernah saya keluarkan ke dunia nyata.

Walaupun saya ceritakan kepada teman dekat saya mereka akan tertawa setidaknya dalam hati untuk menghargai saya. mereka berpendapat kalau itu hanya ada diangan tidak mungkin bisa dicapai oleh manusia. Fikiran saya menolak apa yang mereka katakan karena saya yakin kapasitas otak manusia mampu menciptakan hal yang luar biasa. Bukankah manusia telah mencapai kesuksesan yang luar biasa di zaman modern ini berkat kemampuan berfikir dan kerja keras orang yang berfikir?

Keenam,  saya memang dari kecil sudah diramal akan menjadi seorang camat (baca ceritanya disini). Itu saya rasa jauh panggang dari api. Tapi sampai sekarang saya masih yakin suatu saat saya akan menjadi seorang camat entah di negeri antah berantah dan saya yakin itu dan kalau itupun terjadi saya akan mengabdikan hidup saya untuk menjadikan warga saya itu maju dalam hal perekonomian.

Sedangkan saya sendiri waktu kecil ingin menjadi tentara karena saya berharap bisa menjadi pahlawan seperti Silvester Stellion Rambo barangkali (efek nonton film perang bagi anak kecil) dan itupun saya sudah pernah mencoba melamar walaupun tidak sampai ketahap seleksi karena tidak sampai ditengah jalan saya berfirasat lain dan memilih pulang saja. Akhirnya batal jadi tentara.

ketujuh, ini menurut saya juga agak lucu tapi hanya setengah lucu tidak bisa membuat teman2 tersenyum barangkali. Adalah dari kecil saya sering berlatih berburu di hutan sendiri lagi bahkan bahkan saya sering berburu bermalam-malam dihutan dan itu adalah hobi asli saya dari beberapa hobi sampingan saya.

Saya tidak segan menyembelih dan membunuh mereka dengan tanpa sebab. Saat itu orang tua (Bapak) saya hampir setiap saat menasehati saya. Kalau binatang adalah berhak hidup dan juga untuk kita lindungi. Tetapi saya abaikan demi hasrat membunuh yang ada dalam jiwa saya saat berburu. Saya sadar setelah Bapak saya tiada kalau apa yang beliau katakan adalah benar adanya.

Binatang berhak hidup dan mereka juga perlu perlindungan kita bukan malah mencelakakannya.  Mulai dari itu, Saya fikir banyak menghabiskan waktu saya dan membawa saya kearah menjadi orang yang kejam dan sadis, membunuh binatang tanpa berperikebinatangan. hasrat untuk berubah menjadi orang lebih baik dan toleran terus saya pelajari sampai saat ini dan pola berfikir positif dan maju.

Akhirnya setelah panjang lebar curhatan, yang ingin saya sampaikan disini adalah bukan masalah keinginan tetapi kapan saya melakukannya. Apa yang telah saya lakukan. Keinginan sejauh mana saya belum melakukannya berarti itu adalah kegagaln dalam berfikir setidaknya menurut saya. hanya banyak berfikir dan berangan-angan namun tidak melakukannya ke alam nyata itu tidak banyak membantu saya dalam hal mencapai atau setidaknya mendekati jawaban dari kata “ingin”.

 Sebagai manusia memang semua orang diberikan nafsu dan keinginan yang beragam disamping bersyukur dan terus berusaha namun tanpa take action yang sungguh-sungguh yang disertai doa tidak mungkin keinginan itu akan tercapai.

Memperbaiki diri agar menjadi orang baik tentunya akan membawa kita kearah kesuksesan. semua orang ingan menjadi lebih baik saya rasa teman-teman juga begitu tidak ada didunia ini menjadi orang yang hina dan menjadi rendah terkecuali dia sendiri yang menempatkankan dirinya sebagai orang yang rendah. Selama masih ada kekuatan untuk berubah siapa saja bisa menjadi orang hebat. seperti kata pepatah “Roda terus berputar kadang kita dibawah, kadang kita di atas” tetapi itu hanya berlaku untuk orang yang mau berubah dan terus berusaha menjadi yang terbaik.

Itulah teman-teman hasil dari kekesalan saya saat sekarang ini yang mungkin terkesan seperti curhatan hati seorang yang manja pada dunia sehingga membuat dunia menjadi keras dan semena-mena sesuka hatinya pada saya. Saya ingin berbagi sedikit motivasi setidaknya bermanfaat bagi yang ingin merenungnya dan ya.., diabaikan saja jika dipandang tidak terlalu bermanfaat.

Make easy saja ya teman-teman. Yang penting tetap terus menjadi yang terbaik buatlah dunia bertekuk lutut padamu. Bagaimana teman-teman. Seru pasti rasanya kalau dunia ada dalam genggaman kita.

Comments

Popular posts from this blog

Desa Blang, Kampung Semangka

Sepuluh Gunung Api Meletus Paling Dasyat Di Indonesia

Hantu Aceh Berdasarkan Tempat