Menilik Kembali Mungkinkah Penyebab Kemerdekaan Indonesia dengan Perlawanan Bambu Runcing

Ilustrasi
Status Facebook salah satu teman yang mungkin baru tersadar setelah membaca kutipan Tere Leye tentang pembohongan publik mengenai sebab dan perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia dicapai melalui kegigihan rakyat mengusir penjajah dengan berperang menggunakan bambu runcing adalah sejarah bohong belaka.

Setelah membaca status tersebut terbesit difikiran saya bahwa benar adanya apa yang diutarakan penulis terkenal tersebut. Sebab yang pertama kemerdekaan Indonesia adalah karena perang dunia kedua dimana Jepang semakin kuat di Asia Tenggara menyebabkan kolonial Belanda harus angkat kaki dari Indonesia.

Kedua adalah karena politik. Melihat kondisi politik dan kekuatan Belanda mulai diragukan untuk bertahan di Indonesia disitulah politisi Indonesia melakukan lobi politik keluar negeri dan memberanikan diri untuk bersuara dan menyetakan merdeka Indonesia.

Setelah Jepang mengusir Belanda. Indonesia masih dalam keadaan tertekan dan rakyat paling sengsara pada masa itu karena sistem politik Jepang yang ekstrem demi memperluas kekuasaan wilayah strategis mereka. Rakyat pribumi dipaksa bekerja untuk Jepang demi membangun bungker dan benteng-benteng militer.

Tahun 1945 Jepang kalah dalam perang dunia kedua dan mengalami kerugian besar karena dua kota besar mereka Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh Amerika sehingga memaksa Jepang menarik pasukannya dari negara Asia Tenggara termasuk wilayah Indonesia untuk kembali ke Jepang membangun negara mereka yang porak poranda.

Awal mula Amerika membom dua kota Jepang karena keberanian Jepang dibawah pimpinan Kaisar Hirohito melakukan kudeta tiba-tiba dengan melakukan penyerangan ke pangkalan militer Amerika Pear Harbour. Kejadian itu Amerika berang dan membalas dengan bom atom yang menghanguskan dua kota besar Jepang.

Kesempatan itulah yang diambil oleh para founding father Indonesia saat itu untuk meproklamirkan Indonesia menjadi negara merdeka. Walaupun setelah Jepang pergi Belanda masih berusaha mencoba masuk kembali ke Indonesia namun tidak mampu karena terjadi perselisihan dilaut dengan angkatan perang Inggris dan Portugis yang juga ingin menguasai Indonesia dan akhirnya Indonesia diakui sebagai Indonesia merdeka pada tahun 1945 yang di peringati pada tanggal 17 Agustus.

Berbicara tentang perjuangan melawan penjajah mungkin ada benarnya banyak pahlawan yang melawan penjajah pada masa-masa perlawanan dulu tetapi itu jauh sebelum perang dunia kedua terjadi. Melawan penjajah dengan bambu runcing ada benarnya jika dilihat dari perjuangan pahlawan nasional melawan Belanda.

Tetapi perlawanan mereka bukan berarti melawan untuk kemerdekaan Indonesia melainkan para pahlawan yang tersebar diseluruh pulau yang sekarang termasuk ke dalam wilayah kuasa Indonesia adalah melawan untuk mempertahankan penindasan terhadap bangsa, suku dan kelompok mereka sendiri.

Dalam artian melindungi dan membebaskan rakyat yang berada di pulau mereka tempati bukan dalam artian melawan mempertahankan seluruh wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Contohnya Bangsa Aceh yang pada dasarnya sudah memiliki pemerintahan sendiri jauh sebelum Indonesia lahir para pejuang Aceh seperti tgk. Chik di Tiro, Teuku Umar, Cut Nyak Dhien dan banyak lagi pejuang yang memimpin rakyat untuk mengusir penjajah Belanda tujuan mereka semata untuk mencegah penindasan dan penistaan terhadap kaum, suku, budaya dan agama mereka yang berada dalam satu wilayah itu saja.

Begitu juga dengan Patimura di maluku dan juga Pangeran Diponogoro, Pangeran Antasari serta masih banyak pahlawan yang tersebar di pulau-pulau yang telah bergabung dengan Indonesia saat ini. Sehingga kalau ditilik dari itu Indonesia pantas disebut sebuah negara tetapi tidak dengan sebutan bangsa Indonesia alasannya dari segi motivasi kemerdekaan dan juga variasi suku bangsa yang ada dalam negara Indonesia sangatlah banyak dan berbeda.

Jadi kesimpulannya adalah kemerdekaan Indonesia diraih dengan politik yang lembut sehingga kemerdekaan terkabul sebab Jepang mundur dari Asia Tenggara karena  kalah pada perang dunia kedua.

Isu dan perjuangan dengan bambu runcing sebenarnya hanya bumbu dan dongeng para pengarang buku cerita agar menarik untuk dibaca. Buku-buku sejarah tersebut dicetak sebanyak mungkin dan wajib untuk diajarkan pada setiap sekolah-sekolah yang ada di negara indonesia. sehingga menjadikan kognitif setiap anak di negara ini menjadi terdoktrin bahwa Indonesia merdeka dengan perjuangan menggunakan bambu runcing.

Mungkin saja para penulis sejarah menggunakan kata bambu runcing untuk menggambarkan kegigihan pejuang melawan penjajah yang mengunakan senjata teknologi tinggi jauh melampaui apa yang dimilki rakyat primbumi pada masa itu. Walaupun tanpa modal materi dan senjata canggih rakyat tetap melakukan perlawanan dengan senjata seadanya. Kalau dikatakan begitu mungkin dapat diterima bahwa bambu runcing adalah hanya sebagai kiasan bukan karena perlawan tersebut yang menyebabkan Indonesia merdeka.

Jika ada teman-teman yang berbeda pendapat atau menemukan literatur yang ada kaitan tentang tulisan ini atau juga bandatahan boleh silahkan komentarnya namun dengan santun dan juga membangun agar kita sama-sama bisa bertukar pendapat.


Banda Aceh, 05 Maret 2016

Comments

akmal said…
Salurkan unek-unek biar gak beku difikiran saja.

Popular posts from this blog

Desa Blang, Kampung Semangka

Sepuluh Gunung Api Meletus Paling Dasyat Di Indonesia

Hantu Aceh Berdasarkan Tempat