Bahasa Aceh (Semeuseup bukan Semeuseut)
Sebelumnya
saya sudah pernah membahas tentang semeuseut pengucapan dan penulisannya hampir
sama dengan seumeuseup namun berbeda makna jika seumeuseup berarti mencaci-maki
maka Semeuseut
adalah menguras air atau seuet ie berarti
kuras air. Mari kita kembali ke topik utama yaitu Seumeuseup.
Semeuseup
dalam bahasa Aceh tidak sama dengan mencaci-maki dalam bahasa indonesia karena
dalam konteks bahasa Aceh mencaci-maki dengan istilah Seumeuseup adalah melontarkan kata-kata yang sangat tidak senonoh
sehingga dapat menimbulkan rasa sakit dan terhina yang begitu mendalam terhadap
orang yang dicaci-maki. Jika seseorang Seumeuseup
maka akan menimbulkan rasa benci dan dendam yang tak terperi bagi yang
menerima cacian tersebut sehingga akan terjadi konflik pribadi bahkan ada yang
berujung perkelahian dan pembunuhan. Kejam memang dari kata Seumeuseup memang terdengar sederhana
namun jika dilakukan akan menimbulkan perkara yang sangat besar.
Ada
dua konteks dalam bahasa Aceh tentang Seumeuseup
pertama Semeuseup gura-gura (sebagai
candaan) artinya Semeuseup candaan,
namun tetap dengan kata-kata kotor. Sebagian orang yang tidak mengerti dengan
konteks ini akan menaruh hati dan marah, Sedangkan sebagian orang paham bahwa
itu hanya candaan dan tidak menjadi suatu masalah.
Apa
pun yang namanya caci-maki itu adalah hal yang tidak baik walaupun dilakukan
sebagai candaan, alangkah baiknya tidak dilakukan karena tanpa sengaja akan ada
orang yang tersakiti sehingga dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan
semisal terputusnya tali silaturrahmi dan perpecahan antara sesama warga.
Comments