Jenis Patahan Lempeng Bumi

Patahan lempeng bumi merupakan celah atau retakan yang terjadi pada kerak bumi akibat pergerakan atau pergeseran yang terjadi antar lempeng dimana material lempeng bumi berupa batuan menjadi retak akibat pergerakan satu lempeng dengan lempeng lainnya. Terkadang retakan kecil hampir tidak dapat dilihat secara kasat mata dan ada patahan yang sangat panjang sampai ratusan kilo meter seperti patahan San Andreas di California dan patahan Anatolian di Turki yang dapat dilihat dengan jelas secara kasat mata.

3 Jenis Pergerakan Lempeng Bumi

Ada tiga jenis patahan lempeng bumi yaitu : Strike Slip fault, Normal fault dan Thrust fault. Ketiga jenis patahan tersebut merupakan perbedaan berdasarkan jenis tekanan atau dorongan yang terjadi antar lempeng.

Strike-Slip fault adalah patahan jenis pergerakan bersifat horizontal, dimana satu lempeng bergerak berlawanan arah tetapi tidak saling menekan melainkan bergerak beringan sehingga menyebabkan bagian permukaan tanah bergeser atau off-side. Jenis patahan Strike Slip terjadi pada patahan San Andreas dan patahan Anatolian.

Patahan Normal atau juga dikenal dengan patahan sesar adalah patahan dimana pergerakan dua lempeng saling menjauh sehingga menyebabkan satu bagian bumi jatuh atau menurun sehingga menimbulkan celah atau lembah pada permukaan bumi. Daerah paling terkenal akibat patahan sesar yaitu cekungan lembah yang jarak di Amerika Utara dan Zona retakan di Afrika Timur.

Thrust fault atau patahan menanjak akibat terjadi pertubrukan dua lempeng akibat tekanan pergerakan dua lempeng dimana satu lempeng menyusup kebawah lempeng lainnya sehingga menyebebkan lempeng bagian lempeng lain menaik. Biasanya pada patahan ini menimbulkan gempa tektonik atau disebut juga wilayah tektonik disepanjang garis patahan. Akibat dari patahan lempeng ini biasanya munculnya gunung-gunung seperti pegunungan Himalaya dan gunung Rocky.

Video Patahan di mexico: